Saturday, September 1, 2012

She's an Angle


Genre: Life, Tragedy, A little bit Horror
Length: One Shoot
Cast: Choi Minho, Kim Joori (OC)
Supporting Cast: Lee Taemin, Onew, Jonghyun, Key, Choijin
Based on the facts: Minho ever sang the wrong lyrics and then he became dissapointed and almost cried

Tuesday, August 7, 2012

When God Falling In Love


Genre: Romantic, Fantasy
Cast: Choi Joonhong (Zelo B.A.P.), Jang Jaerim
Supporting cast: Ji Eun, Yoseob, Taeyeon, Dongwoon, Hana, Yoo Jaesuk, Seo Songsaengnim
Length: One shoot
Nb: Maaf judulnya agak frontal ya  >_<, tapi ini cuma fiksi belaka yang melibatkan sedikit Dewa-dewi. Dan minta maaf juga endingnya aneh dan mengecewakan karena nulis endingnya buru-buru. *biasa orang sibuk :P Oke selamat baca, please kasih review!:)

Monday, August 6, 2012

The Bullet of Love


Genre: Thriller/Action, Romance
Length: One Shoot 
Cast: Kai, Song Minji
Supporting Cast: D.O, Lee Sooman, Suho, Baekhyun, Sehun, Chanyeol, Sobo, Kris
Nb: This is my second FF :) review pleasee! :P

Wednesday, July 18, 2012

Nuna, Saranghae

















This is my first fanfic that I post here.. Please give me comment and review :D
I'm still a newbie :)

Genre: Romantic
Main cast: Lee Taemin, Han Dongmi
Supporting Cast: Choi Minho, Key, Onew, Jonghyun, Choijin, Taeyeon
Length: One shoot

Monday, March 19, 2012

Bocah Penjual Koran

Cerita ini aku buat dalam rangka memenuhi nilai tugas sekolahku(hehehe) juga dalam rangka mengerekkan hati setiap orang untuk berhenti melakukan diskriminasi...
"Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka." -Efesus 2:9-


Bocah Penjual Koran


Bocah itu selalu menunggu di depan gerbang sekolahku. Dengan pakaian yang lusuh, sepatu yang penuh tambalan, dan tas compang-camping, ia berdiri membawa setumpuk koran untuk di tawarkan pada setiap insan yang lewat. Tubuhnya mungil dan rapuh. Namun tak ada satupun orang yang berbelas kasihan pada bocah itu. Bahkan aku sering mendapati murid-murid dengan isengnya melempari bocah itu dengan batu.
Aku, Nikky Row, seorang gadis biasa yang hidup di lingkungan penuh diskriminasi dan meninggikan kedudukan. Harta, jabatan, dan kedudukan adalah dasar kehidupan masyarakat di kota terpencil ini. Mereka membenci orang miskin maupun orang berkulit hitam. Tapi aku tak 'kan menghakimi semua orang lebih dari ini, karena aku sama saja dengan semua orang. Aku egois. Aku pengecut. Mungkin aku memang punya belas kasihan, tapi tetap saja, bahkan untuk menolong seorang bocah kecil yang kedinginan demi sesuap nasi saja aku tak berani. Aku takut dimusuhi temanku. Aku terlalu pengecut.
Suatu hari di musim salju, aku mendapati diriku seorang diri berada di sekolah. Aku baru saja menyelesaikan tugas tambahan dari guruku. Hampir semua murid telah pulang, tetapi bocah penjual koran itu masih berdiri di depan gerbang sekolah. Bulir-bulir salju turun menutupi rambut hitam keriting pendeknya. Kulitnya yang gelap sangat kontras dengan putihnya salju yang turun. Ia membeku kedinginan. Ketika aku melewatinya, ia tersenyum dan mengulurkan secarik koran. Aku menoleh ke kanan-kiri, ke depan-belakang, tak ada seorang pun. Ku ambil secarik uang kertas dari sakuku lalu meletakkan di atas koran yang ia tawarkan. Bocah itu mengulurkan korannya, namun aku menggeleng dan berlari pergi. Bocah penjual koran itu berlari mengejarku. Ketika ia berhasil mencegatku, ia berkata “terima kasih.”.
Demi Tuhan, aku berani bertaruh, satupun dari temanku tak ada yang mau repot-repot mengejarku untuk berterima kasih saat aku membantunya mengerjakan pekerjaan rumah ataupun mentraktir mereka.

***