Monday, July 12, 2010

Always You.. 1


Cerita ini... buat temanq yang lagi kasmaran... wkwkwk..
nb: Don't cry just because a boy, sis...

Air... adalah hal yang paling kucinta di dunia ini. Entah mengapa, berada di dalam air, membuatku tak perlu berpikir banyak. Ketika berada di air, semua sedih, duka, dan masalah yang kupendam, akan hanyut.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi itu, seperti biasa, aku pergi berenang di kolam renang dekat rumahku. Kolam renang ini cukup bersih dan nyaman. Dan di pagi hari seperti ini, kolam renang ini sepi, membuatku dapat berenang leluasa.
Dan lagi, selain kolam renang, di tempat ini ada tempat fitnes dan lapangan tenis. Tempat fitnes berada di ruangan tertutup di lobby, sedangkan lapangan tenis berada di dekat kolam renang. Jadi, terkadang, aku bisa melihat-lihat orang-orang yang bermain tenis.
Sekitar satu setengah jam setelah aku berenang, aku keluar dari air. Aku harus cepat-cepat mandi dan berangkat kuliah.
Baru saja aku menginjak tangga di kolam renang, tiba-tiba, whuss... sebuah bola tenis melayang membentur kepalaku. Membuat keseimbanganku hilang dan aku tercebur dengan kikuk ke kolam renang.
Segera kukontrol keseimbanganku dan aku segera berenang kembali menuju tangga kolam renang dan menaikinya dengan cepat sambil membawa bola tenis sialan yang telah membuatku tercebur ke kolam renang itu.
"Siapa yang ngelempar ini?" Tanyaku sambil memandang sekeliling.
Akhirnya aku mendapati seorang laki-laki tinggi, sedikit pucat, dengan bibir stroberi nyengir. Ia sedang membawa tas raket tenis. Sepertinya ia baru saja selesai tenis.
"Sorry sorry... tadi nggak sengaja..." Ujar laki-laki itu sambil berlari ke arahku.
Aku mengerjap. "Nggak sengaja? Plis deh... coba kalau aku bukan perenang... aku sudah tenggelam.. kamu mau tanggung jawab?"
Laki-laki itu meringis. "Ya... sorry lah... damai damai... peace.. yang penting kamu 'kan udah selamat toh?"
Aku menghembus nafas panjang. "Hhh.. dasar.. ya wes la... lain kali hati-hati!" Lalu kuberikan bola tenis tadi kepadanya.
"Siap bos.."
Aku baru saja hendak melangkah pergi, tapi ia sudah mencegatku. Aku mengernyit. Lalu ia menyodorkan tangannya.
"Johan Watson."
Aku membalas salamannya. "Kathleen."
"Ooh.. Kathleen.. I see I see... Kamu perenang kan? Jadi kamu juga athlet. Pastinya kamu pernah dengar namaku kan?" Tanya si Johan.
Aku mengernyit. "Nama Johan? Ya pasti lah aku sering denger... Namamu kan banyak yang makai."
"Bukan... bukan itu maksudku," Kata si Johan tak sabar. "Maksudku, namaku Johan Watson... Pasti kamu udah sering dengar kan?"
Aku menggeleng. "Nggak tuh... kenapa?"
Johan Watson tampak kecewa. "Ehm.. jadi aku belum begitu terkenal ya..."
Aku mengernyit. Dasar orang aneh. "Ya udah ya.. aku mau kuliah nih.. takut telat.. bye..."
~~~
Kuliahanku adalah bangunan yang megah dan mewah. Total ada 7 lantai. Dan yang terbaik di kuliahanku ini adalah bidang business managementnya dan IT-nya. Ya.. aku masuk jurusan management, walau aku nggak begitu suka bidang ini. Dan yang terburuk di kuliahan ini adalah tidak adanya fasilitas kolam renang. Plis deh... bangunan gede-gede begini nggak ada kolam renangnya! Huh!
Wajahku tampak kecut seperti biasa begitu menaiki lift. Di otakku penuh dengan omelan, "Ada lift! Kenapa nggak ada kolam renang?"
Begitu lift membukakan pintu di lantai 3, aku keluar dan langsung melesat ke kelasku. Aku duduk di bagian tenggah kelas yang sudah lumayan penuh. AKu duduk di sebelah sahabatku, Caroline, yang sedang asyik membaca koran.
"Katy!" Sapa Carol begitu aku duduk di sebelahnya.
"Plis deh, Rol, jangan panggil aku Katy!" Omelku sambil mengeluarkan laptopku.
"Kenapa? Katy kan lucu?" Saut Carol sambil membuka-buka korannya. "Aih... my handsome Watson... How he very perfect... handsome... talented..."
"Sapa sih itu?" Tanyaku tanpa minat.
Carol menatapku lolu memutar bola matanya. "OMG! Hari gini nggak tau Watson? Oh, come on, baby... Johan Watson! Petenis yang blasteran bule-indo itu loo. Yang keren, berkharisma, dan dia baru saja jadi juara internasional pertama yang mewakilkan Indo!"
Aku membelalak. "Coba ulangi, siapa namanya?"
Caroline memutar bola matanya lagi. "Johan Watson, baby!"
~~~
Aku masih nggak percaya. Tadi pagi aku ketemu sama orang seterkenal itu. Dan bahkan!!! AKu memarahinya! Oh tidak...Aku berjalan menyusuri koridor kuliahan dengan agak sedikit bengong, hingga aku tak sadar menabrak seseorang. Aih.. sialnya diriku hari ini.
"Sorry," Kataku tanpa mengangkat wajah.
"Lo, Kathleen 'kan?"
Aku mengangkat wajah. Dan aku jauh lebih bengong menatap orang yang kutbarak.
"Ka... kamu.. Johan Watson?" Ujarku salting. "Er... anu... sorry ya tadi pagi."
Johan Watson tampak mengernyit. "Heh? Sorry kenapa? 'Kan aku yang harusnya sorry gara-gara bolaku kelempar ke kamu?"
"Sorry.. karena aku nggak tau orang sehebat kamu..." Kataku pelan.
Hening sebentar. Detik berikutnya, Johan Watson tertawa terbahak-bahak.
"Kamu minta maaf kar'na gak tau aku? Lucu sekali sih kamu!"
Aku yakin wajahku sudah semerah tomat. Tapi ngomong-ngomong, kenapa Johan Watson berada di sini? Aku merasa nggak pernah melihat dia sebelumnya di kuliahan ini. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya, "Kamu kuliah di sini? Aku kok nggak pernah liat kamu ya?"
Johan meringis. "Ehm.. itu, soalnya aku 'kan mewakili Indo buat lomba Internasional, jadi, aku mesti cuti kuliah buat sementara waktu... gitu.."
"Ooh..." Aku mengangguk-angguk mengerti.

1 komenz:

Anonymous said...

hahaha...