Cerita ini adalah inspirasi dari MV Big Bang.. Haru-haru (Day After Day)
Tanganku mengepal dan wajahku berubah merah karena amarah. Ya, bagaimana tidak marah melihat sahabatku sendiri mengkhianati aku? Terang-terangan ia mesra-mesraan dengan gadis yang kucintai...
Peter sialan! Padahal ia sendiri tahu bagaimana aku mencintai gadis itu. Bagaimana sedihnya aku karena tiba-tiba gadis itu menjauhiku tanpa sebab. Eh, ternyata dia malah mencari kesempatan di dalam kesempitan. Aku tahu... Peter memang mempunyai selera yang sama denganku, tapi... ia sahabatku! Tak mengertikah ia pada perasaanku? Apakah cinta lebih penting dibanding persahabatan kita?
Aku hampir saja membanting handphone yang kugenggam. Untung saja, Ron sudah mencegahku lebih dahulu.
"Bro... sabar..." Kata Ron memegang pundakku.
Tom menimpali. "Ya,bro... Aku tahu kamu jealous... tapi please tahan emosi mu.""
Kupejamkan mataku. Apakah aku bisa menahan emosi ini? Tidak! Aku tidak bisa! Tapi aku harus! Kubuka lagi mataku, dan mendapati Mey tersenyum pada Peter, memeluknya sekilas lalu pergi. Acara perpisahan yang memuakkan.
Begitu Mey menghilang, aku segera menghampiri Peter dan langsung menghajar cowok jangkung itu. Semua pengunjung cafe itu langsung saja menatap kami.
"Brengsek! Pengkhianat!" Bentakku langsung.
Peter mengelus pipinya yang merah. "Dasar... Kekanak-kanakan banget sih kamu, James? Pantes aja Mey ninggalin kamu..."
Telingaku panas mendengarkannya, dan aku baru saja hendak melayangkan tinju kedua, tapi Ron dan Tom sudah menahanku. Aku memberontak. Begitu tangan mereka sedikit longgar menahanku, segera saja kudorong mereka berdua. lalu segera melayangkan tinju keduaku ke arah Peter. Tapi Peter menghindar, dan ia balas mendorongku dengan kasar hingga aku menubruk kursi-kursi. Dengan marah, aku hendak membalas, tapi satpam sudah datang dan menarikku. Aku membentak. "Hey! Sudah bosan pekerjaan rupanya? Anda lupa saya anak pemilik cafe ini?"
Si Satpam mengerut dan langsung melepaskan aku. "Tapi tuan muda.. Anda membuat keributan di sini."
"Suka-suka aku!" Bentakku. Dan aku langsung menoleh pada Peter. "Mulai hari ini... jangan sebut aku sahabatmu lagi! Pengkhianat!"
Aku berbalik pergi, diikuti Ron dan Tom.
***
Aku belum pulang dari rumah sejak hari itu. AKu terus berada di rumah kecil tempat aku dan teman-temanku nongkrong dan nge dance.
Malam ini tempat ini sepi, karena aku menolak Ron dan Tom menemaniku. Aku ingin sendiri. Dan tentu saja si Peter nggak bakal ke sini. Pengkhianat sialan itu!
Dan tanpa sadar, dengan amarahku yang memuncak ini, aku telah memecahkan cermin yang mengantung di tembok rumah ini.
Perlahan air mata meluncur turun dari mataku. Aku betul-betul kecewa. Baik pada Peter, sahabatku sendiri, maupun pada Mey, gadis yang amat sangat kucintai itu.
Benarkah apa yang dikatakan Peter tadi? Mey menjauhiku karena aku terlalu kekanakan? Tapi selama ini, sebelum Mey menjauhiku, dia nggak pernah protes dengan kelakuanku sama sekali.
***
Aku terbengong di kursi penumpang. Sebenarnya aku nggak ingin pergi ke mall di saat amarahku masih meletup-letup ini. Tapi Ron dan Tom memaksaku. Mungkin ke mall bisa me refresh otakku, begitu kata mereka.
Mobil Ron yang berkaca gelap ini membuat kepalaku agak sakit begitu memasuki tempat parkir. Otomatis aku membuka kaca mobil, dan menatap keluar. Pandanganku langsung tertuju pada sbuah mobil yang amat sangat kukenal. Mobil Peter.
Dan di dalam mobil itu, aku mendapati Peter dan Mey sedang mengobrol sambil tertawa-tawa.
Segera saja aku berseru, "Berhenti!"
Ron yang kaget langsung saja menghentikan mobilnya. Aku segera keluar dan berjalan menuju mobil silver Peter. Ku dobrak langsung pintu mobil Peter. Peter yang menyadarinya langsung tersenyum, dan ia malah dengan sengaja merangkul Mey. Mey yang kaget langsung melihat ke arahku. Ia kaget, aku yakin ia amat sangat kaget, tapi gadis berambut hitam panjang itu hanya sebentar memandangku dan langsung menunduk.
Aku kesal. Tapi sepertinya Peter benar, Mey sudah tidak memiliki perasaan padaku.
***
"Ahh!" Teriakku sambil melempar meja ke dinding hingga meja kayu itu jatuh dengan hasil retak di mana-mana. Tapi aku belum puas, kulempar kursi ke arah dinding. Tapi aku masih belum puas, kulempar vas bunga dan benda-benda lain hingga ruangan di rumah kecil itu berantakan.
Aku tahu, Ron dan Tom berada di depan pintu mengawasi. Maafkan aku teman-teman, tapi aku betul-betul sedih, kecewa, marah. Perasaanku sekarang ini tak terlukiskan.
Ketika sadar semua barang sudah kuhancurkan, aku duduk di sudut ruangan dan pikiranku melayang tak fokus.
***
Sudah berapa hari sejak aku menghancurkan ruangan itu dan terduduk di sudut ruangan. Ron dan Tom yang biasanya membawakanku makanan dan minuman. Mereka terus mengajakku ngobrol, walau aku terus saja diam. Dan ketika malam hari, aku menyuruh mereka pulang. AKu tahu, aku jahat harus menjadi seperti ini hanya karena perasaanku, padahal teman-temanku begitu baiknya padaku.
Tapi aku heran, hari ini mereka tidak mengujungiku sama sekali. Dan aku.. lapar sekali... Aku keluar dari ruangan itu, dengan ling lung berjalan di jalan kecil dekat rumah itu.
Tiba-tiba handphoneku berbunyi, dan aku baru sadar, handphoneku ini adalah satu-satunya benda yang tidak kuhancurkan, mungkin karena aku masih berharap telepon dari Mey yang menyatakan bahwa ia minta maaf dan sebenarnya ia tidak mencintai Peter atau apalah.
"Halo?" Sapaku dengan suara serak.
"James? Cepat ke rumah sakit SQ sekarang juga... tentang Mey." Aku kaget.
"Di... di mana?" Tanyaku langsung.
"ICU."
Segera saja aku berlari ke rumah sakit SQ. Rumah sakit itu tidak jauh dari sini. Dan sesampainya disana, aku langsung menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Kalang kabut aku mencari ruang ICU.
Di depan Ruangan itu, Ron dan Tom menunggu dengan cemas. Dan aku mendapati Peter di sana juga.
AKu baru saja hendak menghampiri Ron dan Tom, tapi Peter sudah menghampiriku lebih dahulu.
"James."
Aku nggak menghiraukannya.
"Aku tahu kamu sudah sangat membenciku, tapi mengertikah kamu, ini permintaan Mey."
Aku mengernyit tak mengerti.
"3 bulan yang lalu, Mey divonis kanker darah stadium akhir," Kata Peter. "Dia ingin pergi jauh dari kamu. Dia ingin melupakan kamu, agar dia bisa pergi dari dunia ini dengan tenang. Dan lagi... dia juga ingin agar kamu dapat melupakan dia, agar kamu nggak sedih saat kehilangan dia. Maka itu aku menawarkan agar aku pura-pura menjadi pacarnya."
Aku menahan nafas mendengarkannya. Lalu Peter mengeluarkan sebuah boneka kecil. Aku ingat betul bahwa boneka itu kudapat dari hasil bermain tangkap boneka di timezone dan kuberikan pada Mey.
"Dia pernah cerita, bahwa ketika kau memberikan ini, kau berkata bahwa kau ingin bersama dengan dia selamanya, maka itu dia memberikan boneka ini padaku agar aku mengembalikannya padamu, karena ia tahu, dia nggak akan bisa bersama denganmu selamanya."
Aku meraih boneka kecil itu.
"Sebenarnya dia ingin agar aku nggak menceritakan ini padamu. Begitu tahu aku dan kamu tengkar, ia ingin drama ini berakhir agar aku kembali baikan dengamu. Toh dia tahu, bahwa drama ini sia-sia, karena sampai kapan pun, dia tidak akan pernah melupakan kamu! Yang terpenting baginya, drama ini berhasil membuatmu benci dengannya."
Aku menggenggam kuat-kuat boneka kecil itu. Dasar bodoh! Mana mungkin aku bisa membencimu, Mey? Bodoh sekali! Bodoh sekali kamu Mey!!! Teriakku dalam hati. Dan perlahan air mataku mengalir. Aku nggak peduli pada gengsi sebagai cowok sekarang ini.
Peter menepuk pundakku. "Aku tahu perasaanmu, bro. Lebih baik sekarang kita berdoa sambil menunggu keadaan Mey."
Aku menurut. AKu terus berdoa.Tuhan... Plis... selamatkan Mey... Selamatkan dia. Aku tak ingin kehilangan dia, Tuhan.
Tapi jawaban Tuhan lain, Mey yang keluar dari kamar ICU, berbaring dengan jantung yang telah berhenti berdetak. Meninggalkan aku untuk selamanya.
***
Sy_Jy
See Haru-haru MV di sini
Haru-haru Lyrics Translation
Leave
Yeah, Finally I realize that I am nothing without you
I was so wrong, forgive me
Ah ah ah ah~
My broken heart like a wave
My shaken heart like a wind
My heart vanished like smoke
It can’t be removed like a tattoo
I sigh deeply as if a ground is going to cave in
Only dusts are piled up in my mind
(say goodbye)
Yeah, I thought I wouldn’t be able to live even one day without you
But somehow I managed to live on (longer) than I thought
You don’t answer anything as I cry out “I miss you”
I hope for a vain expectation but now it’s useless
What is it about that person next to you, did he make you cry?
Dear can you even see me, did you forget completely?
I am worried, I feel anxiety because I can’t get close nor try to talk to you
I spend long nights by myself, erasing my thoughts a thousand times
Don’t look back and leave
Don’t find me again and live (on)
Because I have no regrets from loving you, take only the good memories
I can bear it in some way
I can stand in some way
You should be happy if you are like this
I become dull day by day (eh eh eh eh)
Oh girl I cry, cry
You’re my all, say goodbye…
If we pass by each other on the street
Act like you didn’t see me and go the way you were walking to
If you keep thinking about our past memories
I might go look for you secretly
Always be happy with him, (so) I won’t ever get a different mind
Even smallest regret won’t be left out ever
Please live well as if I should feel jealous
You should always be like that bright sky, like that white cloud
Yes, you should always smile like that as if nothing happened
Don’t look back and leave
Don’t find me again and live (on)
Because I have no regrets from loving you, take only the good memories
I can bear it in some way
I can stand in some way
You should be happy if you are like this
I become dull day by day (eh eh eh eh)
I hope your heart fees relieved
Please forget about me and live (on)
Those tears will dry completely
As time passes by
It would’ve hurt less if we didn’t meet at all (mm)
Hope you will bury our promise of being together forever baby
I pray for you
Don’t look back and leave
Don’t find me again and live (on)
Because I have no regrets from loving you, take only the good memories
I can bear it in some way
I can stand in some way
You should be happy if you are like this
I become dull day by day (eh eh eh eh)
Oh girl I cry, cry
You’re my all, say goodbye, bye
Oh my love don’t lie, lie
You’re my heart, say goodbye




0 komenz:
Post a Comment